Menikah adalah kebutuhan setiap orang dalam hidup. Bagaimanapun, manusia membutuhkan jalinan kasih sayang, ikatan konsekwensi dan kasih sayang untuk bisa menolong satu sama lain menjalankan kehidupan. Tentu saja dalam islam, menikah adalah hal yang diridhoi dan diberkahi Allah jika menjalankannya dalam kerangka beribadah.
.
Di dalam islam, pernikahan bukan sekedar persoalan cinta dan kasih sayang semata. Lebih dari itu, islam mengajarkan agar dalam pernikahan tercipta keluarga sakinah mawaddah warohmah serta terbentuknya generasi yang lebih baik dari masa ke masa lewat keluarga.
.
Di dalam islam, tidak ada batasan seseorang menikah kapan. Tentunya, setelah orang tersebut baligh, mampu bekerja, dan berkecukupan bisa untuk menjalankan pernikahan atau melaksanakan keluarga. Untuk itu, menikah muda dalam islam hukumnya halal atau boleh selagi dalam rukun pernikahan yang syah dan sesuai dengan syarat-syaratnya.
.
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.”(QS. an-Nur: 32).
.
Menikah muda menjadi solusi bagi beberapa kalangan agar anak-anak muda tidak terjebak pada perzinahan dan pergaulan bebas. Akan tetapi, di sisi lain tentu menuai konsekuensi mengingat angka perceraian keluarga pada usia 20 tahun (pernikahan muda) juga tinggi. Untuk itu, sebelum memutuskan menikah pada usia muda hendaknya masing-masing orang dan keluarga memikirkan lebih dalam bagaimana dampaknya dan efeknya yang terjadi setelah menikah.
.
Berikut kami rangkum hal hal yang harus dipertimbangkan sebelum menikah muda:
1. Memastikan niat
Niat adalah hal yang paling penting untuk menjalankan sesuatu. Begitupun ketika akan menjalankan pernikahan, meluruskan dan memastikan niat kita untuk ibadah adalah hal yang harus dilakukan. Niat yang kuat maka akan menghasilkan usaha yang kuat, niat yang buruk menghasilkan usaha yang buruk, begitupun niat kebaikan akan menghasilkan kebaikan pula.
2. Ilmu dan pengetahuan tentang keluarga
Sebelum memasuki pernikahan hendaknya masing-masing pasangan juga mengerti dan memahami ilmu tentang keluarga. Pembelajaran ini tentu tidak hanya dilakukan saat sebelum menikah saja, melainkan sesudah menikah dan ketika menjalankan pernikahan itu sendiri. Tidak akan ada yang berhasil sebuah keluarga jika di dalamnya tidak didasari oleh ilmu dan pengetahuan yang benar. Untuk itu, selagi belum menikah galilah ilmu tersebut agar menjadi berkah ketika melaksanakannya.
3. Kesiapan karir
Karir adalah hal yang penting. Manusia di muka bumi diciptakan untuk menjadi khalifah fil ard yaitu yang bertugas membangun bumi dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk mencapai tujuan hidup. Untuk itu, dibutuhkan karir dari masing-masing orang.
4. Kematangan diri dan kedewasaan
Kematangan diri dan kedewasaan adalah hal yang paling penting untuk dimiliki sebelum melaksanakan pernikahan. Kematangan diri dan kedewasaan tentu bukan sesuatu yang instant untuk didapatkan. Kedewasaan dan kematangan ini membutuhkan proses dan pembelajaran yang terus menerus dan istiqomah.
.
Untuk itu, minimal sebelum menikah karakter, kematangan diri, kemantapan diri, pengalaman memecahkan masalah, dan kesabaran menghadapi berbagai dinamika kehidupan bisa dihadapi. Bukan berarti ketika menikah kebahagiaan pasti akan terus didapatkan, justru akan selalu ada ujian dan tantangan yang akan didapatkan.
.
Sebelum menikah, hendaknya masing-masing pasangan juga mengenal satu sama lain. Untuk itu, dibutuhkan masa taaruf atau perkenalan agar masing-masing bisa mengenal dan meamhami karakter. Masa ini sangat penting dan tentunya harus berjalan secara alamiah, bukan penuh kekakuan dan mencitrakan yang baik-baik saja. Semuanya harus dipahami bersama dan dimaknai bersama agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan ketika sudah menikah.
.
Salam Hangat, Fayda Team
Sumber: https://dalamislam.com
Kategori: Jodoh
Amalan Agar Cepat Bertemu Jodoh
“Dia Bukan Jodoh Kamu”
“Bolehkah Menolak Perjodohan Menurut Islam?”
“Wahai para Suami.. Romantis itu Sunnah”
“Cara menjadi suami terbaik menurut islam”
“Cinta Dalam Diam”
Cinta adalah suatu perasaan yang Allah ciptakan pada manusia. Perasaan cinta ini bisa membuat seseorang yang sedang jatuh cinta ini melakukan apa saja. Membicarakan persoalan cinta, yang langsung terngiang mungkin adalah cinta kepada sesama manusia. Padahal ada cinta yang jauh lebih tinggi dari itu, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya itulah cinta yang patut diagung-agungkan. Bukan hanya cinta kepada sesama makhluk ciptaan Allah saja. Maka dari itu, perasaan cinta ini perlu dijaga supaya tidak membawa diri kita kepada hal-hal yang tidak baik.
.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah yang merupakan seorang ulama yang mengajarkan kita bahwa cinta itu memiliki 4 kekuatan. Dan cinta merupakan sesuatu yang datang melalui 4 sebab, yaitu :
1. Islam tidak mengenal cinta buta. Karena dalam islam, kita diminta untuk berilmu telebih dahulu. Orang yang berilmu berarti orang yang yakin. Karena keyakinan datang dengan ilmu. Sehingga tahapan yakin itu ada “Ilmul Yaqin”, “Ainul Yaqin”, dan “Haqqul Yaqin”.
2. Mencintai dengan ikhlas. Setelah keyakinan dimiliki maka akan terasa ikhlas dengan sendirinya. Orang yang mencintai seseoang tanpa keikhlasan dalam mencintai maka itu sesuatu yang bohong dalam islam.
3. Ikhlas mendatangkan kejujuran. Kejujuran inilah yang akan membuahkan cinta.
4. Dari cinta ini akan menelurkan 2 hasil yang bernama Inqiyad dan Qabul. Yang dimaksud dengan dua hal ini adalah orang yang mencintai ini akan tunduk dan patuh kepada yang dicintai.
.
Berbagai perasaan cinta yang dirasakan manusia ada tingkatannya. Dan hendaknya kita memposisikan perasaan cinta ini dalam hidup kita. Rasa cinta yang muncul pada diri manusia ini memang terkadang membingungkan, terutama masalah cinta yang ada pada sesama manusia. Namun, sebaiknya kita juga membawa cinta ini menjadi ketakwaan dengan cara memposisikan perasaan cinta dalam diri kita. Seperti:
1. Cinta Kepada Allah
Rasa cinta kepada Allah harus yang paling besar dan paling banyak. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala merupakan Dzat yang tidak ada bandingannya. Bentuk kecintaan kita kepada Allah tentu adalah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Seperti Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada surat Az- Zariyat ayat 56 yang artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
Bentuk ibadah kepada Allah yang bisa kita lakukan adalah melaksanakan ibadah sholat, menjalankan puasa, melaksanakan ibadah haji, dan masih banyak ibadah lainnya yang disyariatkan oleh Agama Islam.
Hal mengenai ibadah ini juga ada di dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat Al- Baqarah ayat 21 yang artinya: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”
2. Cinta Kepada Rasul
Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam membekali umat muslim dengan Al-Qur’an dan Hadits yang diturunkan kepadanya. Sehingga, mukjizat yang ada pada Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam ini bisa menjadi pedoman dan petunjuk umat islam sepeninggal Beliau. Bentuk cinta kepada Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam ini adalah mengikuti sunnahnya. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menurunkan wahyu kepada nabi-nabi sebelumnya dan ajaran-Nya telah disempurnakan melalui Agama Islam yang disebarkan oleh Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam. Maka hendaknya sebagai wujud cinta kepada Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam ini, kita mengikuti apa yang dikerjakan oleh Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam selama hidupnya.
Karena apa saja yang dikerjakan oleh Rasulullah dan ditinggalkan oleh Rasulullah adalah perintah langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Salah satunya adalah dengan menikah dan membaca Al-Qur’an. Namun, begitu ada juga pernikahan yang dilarang dalam islam yaitu pernikahan beda agama. Masih banyak juga sunnah Rasulullah yang bisa dipelajari karena sudah jelas dan diketahui manfatnya, seperti manfaat membaca Al-Qur’an dalam kehidupan. Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam merupakan Suri Tauladan, karena walaupun ajaran yang dibawanya sudah ribuan tahun, namun tetap bisa diaplikasikan di zaman modern seperti sekarang.
3. Cinta kepada ciptaan Allah
Cinta yang berada pada urutan terakhir ini adalah cinta pada ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Cinta kepada ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala ini juga termasuk kepada cinta kepada orang tua, cinta kepada pasangan, cinta kepada anak-anak dan cinta kepada makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang lainnya. Seorang wanita yang sedang jatuh cinta biasanya lebih banyak diam. Sehingga perasaan ini tertahan dalam hatinya sendiri. Apabila seorang wanita sedang merasakan jatuh cinta, alangkah baiknya melakukan hal berikut:
1. Menjaga pandangan
Ketika berpapasan dengan seseorang yang dikagumi bukan berarti kita tidak boleh melihat satu sama lain. Namun hendaknya hindari tatapan yang berlebihan yang bisa menimbulkan hawa nafsu.
2. Berdo’a dan memperbaiki diri
Doa merupakan obat dari segala urusan. Maka apabila seorang wanita atau laki-laki yang sedang jatuh cinta hendaknya lebih sering mengingat Allah dan meminta petunjuk yang terbaik. Dalam masa penantian ini pun bisa diisi dengan memperbaiki dan memantaskan diri agar mendapatkan jodoh yang terbaik. Karena pada dasarnya jodoh adalah cerminan diri. Mencari Jodoh dalam islam bisa dimulai dengan memperbaiki dan memantaskan diri. Karena wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat An- Nur ayat 36 : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”
3. Menemui wali dan melamar
Tidak ada salahnya untuk wanita muslimah melamar terlebih dahulu pria yang ia sukai. Bahkan sebelumnya telah ada contoh dari Siti Khadijah (Istri Rasulullah) yang meminta karyawannya pada saat itu untuk mengawasi Rasulullah. Setelah mengawasinya, Siti Khadijah pun yakin bahwa Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam adalah orang yang tepat. Kemudian Siti Khadijah meminta bantuan sahabatnya untuk menemui Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam agar mau menikahinya. Hal ini merupakan salah satu bentuk ketegasan seorang muslimah ketika merasakan cinta dalam diam.
.
Demikian penjelasan terkait cinta dalam diam menurut islam. Karena pada dasarnya, cinta akan datang sendirinya sesuai kehendak sang maha cinta.
.
Salam Hangat, Fayda Team
Sumber: https://dalamislam.com
“Ciri-ciri Jodoh Pilihan Allah”
“Masyaa Allah… Ia hanya sedang ingin berbicara mesra tentang kesyukurannya bersuamikan dirimu”
“Cara Memantaskan diri untuk Mendapat Jodoh Impian”
Mempunyai pasangan yang kita idamkan merupakan suatu kebahagiaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Menemukan seseorang yang bisa menerima semua kekurangan dan kelebihan yang kita milki merupakan sesuatu yang harus kita syukuri. Lalu bagaimana kita bisa mendapatkan pasangan yang kita harapkan? Jodoh, banyak yang bilang bahwa jodoh adalah cerminan dari diri sendiri, maka dari itu kita harus lebih memantaskan diri untuk mendapatkan jodoh yang kita harapkan.
.
Kedewasaan seseorang tidak diukur dari berapa banyak usia kita, tetapi dari bagaimana cara kita bersikap saat menghadapi dan menyelesaikan masalah. Maka bagi anda yang masih single tidak perlu takut untuk tidak mempunyai jodoh, karena jodoh itu Allah yang mengatur, kita sebagai manusia hanya bisa yakin, mencoba untuk membuka hati dan diri kita, selalu berdoa dan berusaha untuk memantaskan diri. Bagaimana cara memantaskan diri untuk menjemput jodoh yang kita harapkan? Berikut cara memantaskan diri untuk mendapat jodoh impian:
1. Selesaikan apa yang menjadi urusan diri sendiri
Apabila kita belum menyelesaikan pendidikan kita sebaiknya tuntaskanlah terlebih dahulu. Selesaikanlah semua ambisi dan cita-citamu. Bersyukur dengan apa yang telah kamu miliki saat ini. Memaafkan diri sendiri dari kesalah-kesalahan di masa lalu. Bebaskan dari rasa penyesalan dan berdamai dengan diri sendiri. Setelah urusan dengan dirimu selesai barulah ciptakan ruang untuk orang lain.
2. Belajar mencintai diri sendiri
Bagaimana caramu mencintai diri sendiri akan menjadi patokan bagaimana orang lain akan mencintaimu. Walau terdengan sangat klise tapi kata bijak “Cintailah dirimu sendiri sebelum mencintai orang lain” itu memang benar. Kalau kamu tidak mencintai dirimu sendiri bagaimana orang lain akan lebih mencintaimu.
Jangan pernah menempatkan dirimu sebagai objek yang tersakiti, perlakukan dirimu dengan sebaik-baiknya, jadikan dirimu sebagai priorotas utama.
3. Tingkatkan kualitas diri
Ketahuilah apa yang menjadi keinginan terbesarmu, seseorang yang tau apa yang ingin ia capai akan lebih menarik dimata orang lain. Ia yang fokus untuk mengejar impiannya berarti ia sudah mengerti apa yang harus ia lakukan di masa depan. Hal ini akan menjadikan nilau plus untuk calon jodoh anda
4. Jadilah seseorang yang konsisten
Konsisten merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap orang. Konsisten merupakan usaha untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang sudah kita mulai dan memberikan kemampuan terbaik. Sama hal nya dengan memilih pasangan atau jodoh, kita harus konsisten dalam memiliih siapa yang akan kita nikahi
5. Kendalikan emosi
Emosi yang meluap-luap akan mengakibatkan sesuatu hal yang buruk, dimana akan mengakibatkan pertengkaran yang hebat. Maka dari itu, kita harus bisa mengendalikan emosi kita untuk dapat menempatkan diri dengan siapapun dan kapanpun. Buatlah agar orang disekelilingmu tidak menjauh karena emosimu yang berlebihan
6. Cobalah untuk terbuka
Keterbukaan sering disalah artikan sebegai minimnya prinsip. Keterbukaan sebenarnya kualitas yang wajib ada dalam diri kamu jika ingin memantaskan diri untuk menyambut jodoh impian. Terbuka disini maksdunya mau mendengarkan masukan dan kritikan dari orang-orang disekitar anda. Jika kamu sudah bisa melatih keterbukaanmu maka secara otomatis kamu menjadi orang yang lebih peka terhadap kebutuhan orang lain.
7. Belajar menekan ego
Belajarlah menekan ego dari interaksi dengan keluarga dan teman-temanmu. Saat menghadapi perbedaan sudut pandang dengan mereka, maka ungkapkan pendapatmu sengan santun dan tidak menyinggung perasaan siapapun. Pahami juga bagaiamana posisi mereka untuk melihat sudut pandang lawan bicara anda.
8. Jodoh adalah cerminan diri
Jodohmu adalah cerminan dari dirimu sendiri. Kalau mau mendapatkan pasangan yang baik kamu juga harus menjadi pribadi yang baik.
.
Nah itu sedikit ulasan kami tentang cara bagaimana cara memantaskan diri untuk mendapat jodoh impian, semoga bisa bermanfaat dan mendapatkan jodoh impian yang kalian impikan. Aamiin…..
.
Salam Hangat, MyHayra Fayda Team
Sumber : https://dalamislam.com