“Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya, dia segera memperbaikinya,” (HR. Bukhari)
.
Sahabat, bisa jadi nasehat yang kita sampaikan untuk saudara seiman jauh lebih bernilai daripada emas dan perak yang kita beri untuknya. Karena nasehat bermanfaat di dunia akhirat, sedangkan emas dan perak belum tentu terpakai untuk kehidupan akhirat kelak.
.
Akan tetapi, banyak orang yang sulit menerima nasehat, dikarenakan begitu seringnya nasehat meluncur tanpa adab. Padahal dalam Islam kita diajarkan etika dalam menasehati saudara seiman, sebagaimana setiap amalan memiliki adabnya masing-masing.
.
Berikut kami rangkum beberapa adab dalam memberi nasihat:
1. Niat untuk memperbaiki, bukan untuk pamer diri
“Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niatnya dan sesungguhnya setiap orang itu hanya akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.”
(HR. Bukhari Muslim)
Jangan pernah memberi nasehat dalam kondisi merasa diri lebih baik dari saudara kita, karena akan berpengaruh pada pilihan kata yang akan kita gunakan dalam memberi nasihat, tentu saja tidak ada manusia yang nyaman jika diberi nasehat dalam posisi salah-benar.
2. Memberi nasihat cukup empat mata
Al Hafizh Ibnu Rajab berkata: “Apabila para salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia… Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat. Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” (Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam)
Imam Syafii dalam syairnya mengatakan:
Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri,
dan jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian
Karena nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk satu jenis pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya
Jika engkau menyelisihi dan menolak saranku
maka janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti
3. Sampaikan nasehat dengan kata kata lembut dan cara terbaik
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim). Wallahu’alam
.
Salam Hangat, Fayda Team
Sumber: http://tabungwakaf.com
Leave a reply