Ta’aruf memang sudah sering sekali terdengar di kalangan masyarakat muslim. Namun, ternyata belum banyak juga yang mengerti dengan benar apa itu ta’aruf dalam Islam dan bagaimana prosesnya yang benar. Kebanyakan orang masih salah dalam mengartikan ta’aruf. Ta’aruf dalam islam umumnya diartikan sebagai perkenalan.
.
Apa itu Ta’aruf?
Ta’aruf bisa diartikan dengan mengenalkan diri, mengenal baik, maupun berkenalan dengan orang lain. Intinya adalah ta’aruf merupakan interaksi yang dilakukan antara dua orang atau lebih dengan disertai maksud atau tujuan tertentu. Jadi, secara bahasa pengertian ta’aruf sebenarnya luas karena bisa menyangkut persaudaraan, pertemanan, pernikahan, dan lain sebagainya.
.
Ta’aruf dalam hubungan percintaan bisa diartikan sebagai proses perkenalan yang tujuannya adalah menyempurnakan agama yaitu mengacu ke jenjang pernikahan. Bukan hanya sekedar ingin berkenalan saja ataupun iseng-iseng dalam mencari jodoh, lebih dari itu ta’ruf menjadi begitu mulia karena sang pelaku memiliki niat yang suci.
.
Perbedaan Ta’aruf dan pacaran
Antara ta’aruf dan pacaran tentu saja berbeda. Dimana, ta’aruf merupakan proses perkenalan untuk menuju ke jenjang pernikahan sedangkan pacaran umumnya untuk saling mengenal antar lawan jenis yang awalnya tidak dilandasi dengan komitmen untuk menikah. Bahkan tidak jarang dimodusi dengan syahwat seks bebas. Jika sudah menjalani proses pacaran lama dan merasa cocok barulah mereka melangsungkan pernikahan.
.
Ta’aruf dalam islam tentu sangat dianjurkan dibandingkan dengan pacaran karena dalam islam hukum pacaran itu haram. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa pacaran merupakan kegiatan yang mendekati zina sehingga dilarang oleh agama islam.
.
Dalam proses ta’aruf nantinya akan ada pihak ketiga yang menemani proses ta’aruf tersebut yaitu mahramnya sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang buruk, lain halnya dengan pacaran yang seringnya berduaan sehingga memiliki peluang untuk mendekatkan diri pada zina.
.
Memang tidak semua pacaran itu buruk seperti misalnya pacaran bagi mereka yang telah menikah, ada pula pacaran pemuda-pemudi yang belum menikah, pacaran memang memiliki banyak mudhorotnya daripada manfaatnya.
.
Jika dilihat dari lama waktunya, tentu prinsip dari ta’aruf dalam islam adalah lebih cepat lebih baik. Jika kedua calon mempelai sudah siap dan sama-sama mantap, maka pernikahan akan segera digelar. Namun, jika ada salah satu pihak yang merasa tidak cocok, maka mereka hanya sampai pada proses ta’aruf saja. Nah, untuk pacaran sendiri lama waktunya memang tidak terbatas karena kebanyakan tidak ada komitmen untuk menikah. Jadi, bisa pacaran 1 bulan, 5 bulan, 1 tahun, dan lain sebagainya.
.
Kenapa sih Ta’aruf lebis indah di banding pacarana?
Banyak sekali manfaat ta’aruf yang bisa Kamu dapatkan daripada proses pacaran yang umumnya banyak mendatangkan kemaksiatan. Nah, berikut ini manfaat dari keuntungan dari ta’aruf yang mungkin tidak pernah Kamu sadari:
1. Terhindar dari zina
Ta’aruf merupakan sarana untuk menghindarkan Kamu dari hubungan zina atau berdua-duaan di tempat yang sepi karena dalam proses ta’aruf melarang laki-laki serta perempuan bertemu secara diam-diam tanpa adanya pendamping.
2. Lebih Fair
Saat ta’aruf berlangsung keduanya saling bertukar informasi mengenai kelebihan dan juga kekurangan masing-masing tanpa ada yang harus ditutup-tutupi. Pihak keluarga pun saling mengetahui akan hal tersebut. Jadi, tidak akan ada kebohongan dan pastinya lebih fair.
3. Lebih Efektif
Selama proses ta’aruf terjadi pertukaran informasi antara kedua belah pihak dalam waktu yang singkat sehingga tidak perlu untuk jalan-jalan layaknya orang yang berpacaran. Hal inilah yang mengakibatkan ta’aruf dianggap lebih efektif dibandingkan dengan pacaran.
4. Prosesnya cepat
Butuh waktu lama dalam proses ta’aruf, jika keduanya sudah merasa banyak kecocokan, maka akan dilanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu lamaran dan kemudian menikah. Namun, jika merasa tidak cocok maka tidak ada kata putus, melainkan berhenti pada proses ta’aruf saja dan tidak menimbulkan permusuhan. Tentu hal ini berbeda dengan pacaran yang seringkali berakhir dengan permusuhan jika sudah putus.
.
Bagaimana Proses ta’aruf dalam islam?
Sebenarnya proses ta’aruf dalam islam memang tidak ada buku panduannya, namun tetap harus sesuai dengan adab antara umat lawan jenis. Ada yang berpendapat bahwa proses ta’aruf terbagi menjadi dua yaitu dengan bertukar biodata terlebih dahulu, barulah mengadakan suatu pertemuan yang didampingi dengan mahramnya. Ada pula yang melalui orang tua, saudara, atau teman-temannya dengan menanyakan apakah bersedia untuk diperkenalkan dengan si calon ta’aruf atau tidak, kemudian barulah menentukan tanggal pertemuannya jika memang bersedia.
.
Syarat ta’aruf agar sesuai syariat
Syarat-syarat agar ta’aruf tidak melanggar syariat adalah dengan meluruskan niat untuk menyempurnakan agama dengan menikah karena Allah ta’ala bukan karena keterpaksaan, menjaga kesucian saat melaksanakan ta’aruf, berlaku jujur dan tidak ada yag ditutup-tutupi, menerima atau menolak dengan cara yang baik, dan terakhir adalah harus ada mahram yang mendampingi.
.
Berikut Tahapan Ta’aruf sesuai sunnah:
1. Bagi mereka yang siap melaksanakan salah satu ibadah menyempurnakan agama
2. Peserta Ta’aruf memilih dan mengajukan permintaan ta’aruf kepada calon pasangan ta’aruf berdasarkan data dan kriteria yang diharapkan
3. Bertemu langsung dengan calon pasangan ta’aruf dengan akhwat didampingi wali mahrom, bisa dilaksanakan di rumah akhwat atau di tempat netral.
4. Jika kedua belah pihak sudah setuju, maka akan langsung ke Khitbah yaitu proses menuju lamaran.
.
Mengapa ta’aruf dalam islam harus disertai pendamping?
Karena islam melarang laki-laki dan perempuan berdua-duaan tanpa ada pihak ketiga. Selain itu, dengan adanya pendamping juga akan meminimalisir terjadinya fitnah di masyarakat sekitar.
.
Apa Itu Khitbah?
Khitbah atau yang biasa disebut dengan lamaran adalah sebuah pernyataan atau permintaan dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan dengan maksud mengawininya. Lamaran ini bisa dilakukan oleh sang laki-lakinya secara langsung maupun diwakilkan oleh pihak lain yang sesuai dengan ketentuan agama islam.
.
Proses khitbah ini belum selesai jika pihak perempuan belum memberikan jawabannya. Jika, ia berkata iya berarti sang perempuan sudah resmi dilamar atau biasa disebut dengan makhtubah. Dan setelah khitbah ini Kamu beserta calon pasangan bisa memperdalam materi persiapan pernikahan dalam islam yang sesuai sunnah.
.
Bagaimanapun ta’aruf dalam islam telah diatur sedemikian rupa dan jangan disalah artikan. Ingat, pacarana dan ta’aruf sangatlah berbeda jauh. Dimana pacarana lebih berdampak pada kemaksiatan dan ta’aruf banyak mendatangkan keuntungan. Wallahu’alam
.
Salam Hangat, Fayda Team
Sumber: http://deerham.com
Leave a reply