Al-Qur’an merupakan salah satu mu’jiizat Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Membacanya merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi kaum muslimin sekurang-kurangnya 5 kali sehari yaitu dalam sholat 5 waktu.
.
Dalam membaca Al-Qur’an, terdapat aturan-aturan yang harus diataati supaya ibadah tersebut bisa berpahala sempurna. Diantaranya adalah menjaga adab-adabnya, menggunakan hokum tajwid yang benar, membacanya dengan tartil, waqaf pada kalimat yang tepat.
.
Ditinjau dari segi bahasa waqaf (وقف) bermakna menahan atau berhenti. Sedangkan dari segi istilah bermakna menghentikan sejenak bacaan Al-Qur’an dengan tujuan untuk bernafas disertai niat untuk kembali melanjutkan bacaan.
.
Berikut kami rangkum contoh tanda wakaf dan pengertiannya:
1. Waqaf Lazim ( م) tanda waqafnya bersimbol huruf mim yaitu menghentikan bacaan pada kalimat yang sudah bermakna sempurna. Waqaf tersebut terjadi pada kalimat sempurna yang dihentikan. Karena tidak mempunyai hubungan makna dan kata dengan kalimat setelahnya.
2. Waqaf Jaiz ( ج ) ditandai dengan tanda jim adalah Boleh untuk berhenti dan Boleh dilanjutkan.
3. Tanda sad-lam-ya’ ( صلى ) bermakna “Al-wasl Awlaa” yaitu “wasal atau lebih utama untuk meneruskan bacaan atau tidak berhenti”,
4. Tanda waqaf aulaa ( قلى ) Lebih baik untuk berhenti, daripada diteruskan
5. Tanda waqaf mu’anagah ( قلى ) Apabila pada ayat Al-Qur’an terdapat tanda waqaf ini, harus berhenti di salah satu dari kedua kelompok titik tiga tersebut, boleh pada yang pertama atau yang kedua.
6. Tanda Laa (لا) bermaksud “tidak berhenti!“. Seringkali tanda ini muncul pada pertengahan ayat maupun akhir ayat. Ketentuannya apabila tanda muncul pada pertengahan ayat maka bacaan tidak boleh berhenti. Namun jika muncul pada akhir kata boleh berhenti ataupun dilanjutkan.
.
Sekian pembahasan tentang tanda waqaf dalam membaca Al-Qur’an. Mudah-mudahan dapat difahami. Semoga menginspirasi dan bermanfaat.
.
Salam Hangat, Fayda Team
Sumber: https://rivorma.com
Leave a reply