Ternyata inilah cara agar sholat khusyuk yang bisa kita lakukan.
Sholat Khusyuk menurut para ulama adalah ketenangan hati dan jiwa saat melakukan sholat. Artinya, hatinya tenang tanpa memikirkan sesuatu yang diluar daripada sholat. Lalu ketenangan hati tersebut, terpancar pada anggota badan, sehingga melahirkan sikap yang tenang pula. Kekhusyukan saat mengerjakan sholat adalah dambaan setiap insan mukmin. Kyusuk dalam sholat, memancarkan kedamaian jiwa dan ketenangan hati.
Lalu bagaimana agar kita sholat dengan khusyuk?
1.Hadirkan perasaan dalam hati, bahwa saat mengerjakan sholat, kita sedang berdiri di hadapan Allah ‘azza wa jalla. Tuhan seluruh alam.
Seperti dikutip oleh Syeikh Ahmad bin Hijazi Al Fasyani dalam Al Majalisus Saniyyah, Syarah Al Arbain Nawawiyyah, Syeikh Ibnul Mulqin mengingatkan setiap Muslim harus menyadari Allah sangatlah dekat.
“Ibnul Mulqin berkata, alangkah indahnya kalimat sejumlah orang shaleh berikut ini, ‘Bila kau sedang mengerjakan sholat, sadarilah Allah sedang berada di hadapanmu. Karena itu, hadapilah (dengan benar) Allah yang sedang menghadapimu, yang dekat denganmu, dan sedang memandangmu’.”
Rasulullah SAW bersabda:
“Dijadikan sesuatu yang paling menyenangkan hatiku ada pada saat mengerjakan shalat”. (HR. An-Nasaa`i dan Ahmad)
Secara langsung dalam Al Qur’an, Allah menyebutkan khusyuk bagian dari tanda orang-orang beriman, calon penghuni surga Firdaus yakni orang-orang khusyuk.
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya”. (QS. Al Mukminun : 1-2)
Kemudian disambung pula dalam ayat 11-12 :
“Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. Yakni yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al Mukminun : 11-12)
Untuk membuatmu merasakan nikmat agung ini, pertama adalah berdo’alah memohon kepada Allah taufik, agar Allah mengaruniakan kepada kita, kekhusyukan shalat.
2. Saat kita berdiri sholat, yakinilah bahwa saat itu kita sedang bermunajat kepada Allah azza wa jalla.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian apabila berdiri dalam shalatnya, maka ia sedang bermunajat dengan Rabbnya atau Rabbnya berada antara dia dan kiblat. Maka, janganlah salah seorang di antara kalian meludah ke arah kiblat. Akan tetapi hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya atau di bawah kakinya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Saat membaca surat Al Fatihah atau bacaan lain dalam shalat, yakinilah bahwa saat itu kita sedang berdialog dengan Allah SWT. Hal ini bisa dimulai dengan memaknai ayat-ayat dalam surat Fatihah, setelah mengetahui makna per ayat maka yang akan didapatkan adalah tafsir dalam hati atas keagungan ayat Allah sehingga seakan sedang berdialog.
Sholat adalah saat-saat dimana seorang hamba berinteraksi dengan Rabbnya dan tidak didapati keutamaan semacam ini dalam ibadah-ibadah lain kecuali dalam sholat.
Kisah ini akan sedikit menginspirasi kita bagaimana sholat khusyuk adalah sebuah keagungan dalam sholat.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, bahwa Ali bin Husen bila wajah beliau berubah menjadi pucat. Kerabatnya lantas menanyakan hal ini kepadanya, “Apa yang membuat wajahmu berubah seperti ini ketika berwudhu?
Beliau menjawab, “Tahukah kamu! Di hadapan siapa saya akan berdiri..?
Sujud adalah saat-saat dimana seorang hamba begitu dekat dengan Tuhannya. Rasulullah Saw bersabda :
“Keadaan paling dekat seorang hamba dari Rabbnya adalah ketika dia sujud. Maka perbanyaklah do’a (saat sujud)”. (HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa saat sholat khusyuk adalah keadaan yang begitu dekat antara hamba dengan Allah SWT. Saat berdiri, adalah keadaan dia bermunajat dengan Allah SWT. Kemudian saat sujud adalah keadaan terdekat antara dia dengan penciptanya. Maka cukuplah ini sebagai alasan untuk menghadirkan rasa khusyuk kita saat sholat. Wallahu a’lam.
Salam Hangat, MyHayra Fayda Team
Sumber : https://media.ihram.asia
Leave a reply